Sabtu, 12 Oktober 2019
Pengantar Pengolahan Citra
Data atau informasi tidak hanya disajikan dalam bentuk teks, tetapi juga
dapat berupa gambar, audio (bunyi, suara, musik), dan video. Keempat
macam data atau informasi ini sering disebut multimedia. Era teknologi
informasi saat ini tidak dapat dipisahkan dari multimedia. Situs web (website) di
Internet dibuat semenarik mungkin dengan menyertakan visualisasi berupa
gambar atau video yang dapat diputar. Beberapa waktu lalu istilah SMS (Short
Message Service) begitu populer bagi pengguna telepon genggam (handphone
atau HP). Tetapi, saat ini orang tidak hanya dapat mengirim pesan dalam bentuk
teks, tetapi juga dapat mengirim pesan berupa gambar maupun video, yang
dikenal dengan layanan MMS (Multimedia Message Service).
Citra (image)
1
–istilah lain untuk gambar– sebagai salah satu komponen
multimedia memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual.
Citra mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh data teks, yaitu citra kaya
dengan informasi. Ada sebuah peribahasa yang berbunyi “sebuah gambar
bermakna lebih dari seribu kata” (a picture is more than a thousand words).
Maksudnya tentu sebuah gambar dapat memberikan informasi yang lebih banyak
daripada informasi tersebut disajikan dalam bentuk kata-kata (tekstual).
Bab pertama ini berisi pembahasan mengenai citra dan pengolahannya. Selain itu,
di dalam bab ini dipaparkan pula bidang-bidang yang berkaitan dengan pengolahan
citra, seperti grafika komputer dan pengenalan pola.
1 Di dalam buku ini, kata “gambar” dan “citra” digunakan secara bergantian, namun keduanya
mengacu pada objek yang sama. Kata “citra” akan lebih banyak digunakan pada materi yang
berkaitan dengan konseptual dan teknis, sementara kata “gambar” digunakan jika mengacu pada
objek yang dibicarakan dalam kehidupan sehari-hari.
D
2 Pengolahan Citra Digital
1.1 Citra
Secara harafiah, citra (image) adalah gambar pada bidang dwimatra (dua
dimensi). citra seorang gadis model yang bernama Lena, dan
gambar di sebelah kanannya adalah citra kapal di sebuah pelabuhan. Ditinjau dari
sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi menerus (continue) dari
intensitas cahaya pada bidang dwimatra. Sumber cahaya menerangi objek, objek
memantulkan kembali sebagian dari berkas cahaya tersebut. Pantulan cahaya ini
ditangkap oleh oleh alat-alat optik, misalnya mata pada manusia, kamera,
pemindai (scanner), dan sebagainya, sehingga bayangan objek yang disebut citra
tersebut terekam.
Citra sebagai keluaran dari suatu sistem perekaman data dapat bersifat [MUR92]:
1. optik berupa foto,
2. analog berupa sinyal video seperti gambar pada monitor televisi,
3. digital yang dapat langsung disimpan pada suatu pita magnetik.
Citra yang dimaksudkan di dalam keseluruhan isi buku ini adalah “citra diam”
(still images). Citra diam adalah citra tunggal yang tidak bergerak. Gambar 1.1
adalah dua buah citra diam. Untuk selanjutnya, citra diam kita sebut citra saja.
(a) Lena (b) Kapal
Gambar 1.1 Citra Lena dan citra kapal
Citra bergerak (moving images) adalah rangkaian citra diam yang ditampilkan
secara beruntun (sekuensial) sehingga memberi kesan pada mata kita sebagai
gambar yang bergerak. Setiap citra di dalam rangkaian itu disebut frame.
Gambar-gambar yang tampak pada film layar lebar atau televisi pada hakikatnya
terdiri atas ratusan sampai ribuan frame
Definisi Pengolahan Citra
Meskipun sebuah citra kaya informasi, namun seringkali citra yang kita miliki
mengalami penurunan mutu (degradasi), misalnya mengandung cacat atau derau
(noise), warnanya terlalu kontras, kurang tajam, kabur (blurring), dan sebagainya.
Tentu saja citra semacam ini menjadi lebih sulit diinterpretasi karena informasi
yang disampaikan oleh citra tersebut menjadi berkurang.
Agar citra yang mengalami gangguan mudah diinterpretasi (baik oleh manusia
maupun mesin), maka citra tersebut perlu dimanipulasi menjadi citra lain yang
kualitasnya lebih baik. Bidang studi yang menyangkut hal ini adalah pengolahan
citra (image processing).
Pengolahan citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan
komputer, menjadi citra yang kualitasnya lebih baik. Sebagai contoh, citra burung
nuri pada Gambar 1.2 (a) tampak agak gelap, lalu dengan operasi pengolahan
citra kontrasnya diperbaiki sehingga menjadi lebih terang dan tajam (b).
Umumnya, operasi-operasi pada pengolahan citra diterapkan pada citra bila
[JAI89]:
1. perbaikan atau memodifikasi citra perlu dilakukan untuk meningkatkan
kualitas penampakan atau untuk menonjolkan beberapa aspek informasi yang
terkandung di dalam citra,
2. elemen di dalam citra perlu dikelompokkan, dicocokkan, atau diukur,
3. sebagian citra perlu digabung dengan bagian citra yang lain.
Di dalam bidang komputer, sebenarnya ada tiga bidang studi yang berkaitan
dengan data citra, namun tujuan ketiganya berbeda, yaitu:
1. Grafika Komputer (computer graphics).
2. Pengolahan Citra (image processing).
3. Pengenalan Pola (pattern recognition/image interpretation).
Grafika Komputer bertujuan menghasilkan citra (lebih tepat disebut grafik atau
picture) dengan primitif-primitif geometri seperti garis, lingkaran, dan
sebagainya. Primitif-primitif geometri tersebut memerlukan data deskriptif untuk
melukis elemen-elemen gambar. Contoh data deskriptif adalah koordinat titik,
panjang garis, jari-jari lingkaran, tebal garis, warna, dan sebagainya. Grafika
komputer memainkan peranan penting dalam visualisasi dan virtual reality.
Pengolahan Citra bertujuan memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi
oleh manusia atau mesin (dalam hal ini komputer). Teknik-teknik pengolahan
citra mentransformasikan citra menjadi citra lain. Jadi, masukannya adalah citra
dan keluarannya juga citra, namun citra keluaran mempunyai kualitas lebih baik
daripada citra masukan. Termasuk ke dalam bidang ini juga adalah pemampatan
citra (image compression).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pengenalan dasar algoritma
Dalam mempelajari Algoritma dan Pemrograman, pertama-pertama yang perlu dipahami adalah konsep-konsep dasar dari baik Algoritma maupun Pem...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar